Kamis, 18 Februari 2010

MEDALI OLYMPIADE DIBUAT DARI eWASTE

PERTAMA kalinya dalam sejarah olimpiade, medali yang akan diberikan untuk para pemenang terbuat dari logam yang terdapat dari komponen elektronik bekas.?Teck, perusahaan asal Kanada yang menjadi penyuplai metal untuk medali olimpiade musim dingin mengungkapkan, penggunaan bahan emas, perak dan tembaga yang dikumpulkan dari logam-logam yang terdapat dari barang elektronik bekas (eWaste) ini cukup membantu. Dalam kondisi langkanya komponen logam lain serta mengurangi resiko senyawa logam tidak dapat diperbaharukan.?Dilansir dari Cellular News, Rabu (17/2/2010)

Meskipun Teck hanya menggunakan logam dari eWaste ini dalam jumlah sekian persen, Teck mengupayakan agar medali tersebut pun dapat di daur ulang di kemudian hari.?Badan penanggulangan sampah dan perangkat elektronik di Eropa (WEEE) berupaya untuk menawarkan medali dengan bahan eWaste ini ke pertandingan-pertandingan lainnya.

Dengan meningkatnya jumlah eWaste di Eropa sekitar tiga hingga lima persen setiap tahunnya atau hampir mencapai tiga kali dari alur pengumpulan total sampah di Eropa, WEEE menggunakan kebijakan untuk tidak menyatukan sampah elektronik dengan sampah jenis lainnya.?? eWaste tersebut tidak didaur ulang melainkan di ekspor ke beberapa negara berkembang untuk dijadikan barang 'second' yang masih bisa digunakan. Beberapa pihak juga melakukan ekspor eWaste secara ilegal ke negara-negara seperti Ghana, Nigeria dan China.

Negara-negara tersebut umumnya tidak memiliki kemampuan untuk mendaur ulang eWaste tersebut secara aman dan bertanggung jawab. Akhirnya, negara berkembang yang menerima ekspor eWaste tersebut akan menjadi tempat pembuangan akhir eWaste dari Eropa. Padahal banyak dari perangkat elektronik ini yang mengandung komponen beracun yang dapat membahayakan kehidupan lingkungan dan manusia.***